MUSIRAWAS, - Belanja spanduk atau baleho papan P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika yang dianggarkan menggunakan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) di Sekolah Dasar (SD) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama) dalam wilayah kabupaten Musi Rawas menuai sorotan, (Minggu,15/juni/2025).
Pasalnya, untuk membeli barang alat peraga sekolah berupa baliho P4GN itu, kepala sekolah harus mengeluarkan dana sebesar Rp 2.750.000 (Dua Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) untuk 4 pcs baliho ukuran sekitar 80cm x 120cm per pcs.
Dari investigasi wartawan dibeberapa SD dan SMP dalam Kabupaten Musi Rawas beberapa waktu lalu, tampak baliho sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) terpampang di dinding Sekolah.
Kepala Sekolah baik SD maupun SMP yang berhasil ditemui wartawan menuturkan, pembelian 4pcs baliho sosialisasi P4GN menggunakan dana BOS dan masuk dalam RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) melalui SIPlah (Sistem Pengadaan Sekolah/online marketplace) yang telah ditentukan/ditunjuk.
"Benar, harganya Rp 2.750.000,- untuk 4 pcs baliho. Kami (Kepala Sekolah) diinstruksi oleh K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) dan MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) untuk membeli barang alat peraga sekolah berupa baliho P4GN",jelas beberapa orang Kepala Sekolah yang minta identitasnya dirahasiakan.
Dikatakan, dalam rapat K3S dan MKKS, kami diinstruksikan membeli baliho sosialisasi P4GN menggunakan dana BOS yang masuk dalam RKAS dan mengunakan sistem SIPlah yang diduga kuat atas perintah Disdik Musi Rawas melalui K3S dan MKKS.
Berdasarkan investigasi awak media di lapangan didapat beberapa informasi hangat bahwa tahun sebelumnya, pihak sekolah juga diperintah untuk membeli sampul raport dengan harga yang cukup mahal dan tempat pembelian yang sudah di tentukan serta dimintai iuran persiswa dengan dalil untuk biaya pengamanan dana BOS.
Beberapa sekolah mengeluhkan keadaan ini karena hak otonomi sekolah dalam pengelolaan dana BOS diduga banyak terdapat intervensi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Musi Rawas.
Hingga berita ini tayang baik Ketua K3S, Ketua MKKS maupun pihak disdik Musi Rawas belum berhasil dihubungi dan akan terus di upayakan untuk di mintai keterangan terkait hasil investigasi lapangan awak media.
Sementara itu, salah seorang pengusaha percetakan di kota Lubuklinggau mengakui terdapat perbedaan harga yang jauh mencolok.
Menurutnya harga untuk membuat baliho seperti itu, terlalu mahal. Ditempatnya, baliho ukuran 80cm x 120cm biasanya dipatok dengan harga Rp. 120.000 (Seratus Dua Puluh Ribu Rupiah).
Jika ditambah bingkai dan dilapisi triplek dirinya sanggup membuat dengan harga Rp 250.000 per pcs. (Rls/)