Dok : Warunginformasi / Audensi PH dan Staf honorer SLB Negeri Kota Lubuklinggau




Lubuklinggau - Warunginformasi.co.id


Bertempat di Ruang Pertemuan SLB Negeri Kota Lubuklinggau, yang beralamatkan di Jln. Soekarno Hatta KM. 17 Kel. Petanang Kecamatan Lubuklinggau Utara I. Rabu, 25 Mei 2022.



Terkait informasi yang mencuat, dugaan adanya pemotongan Gaji Guru Honorer SLB Negeri Kota Lubuklinggau,  Teti Eriani selaku Kepala Sekolah, Melalui Penasihat Hukumnya, melakukan Klarifikasi kepada Guru Honorer di Ruang Pertemuan .



"Kita dari Kantor Kuasa Hukum Ferdiansyah, SH dan Rekan yang berdomisilii di Kota Palembang . Sebelumnya sudah mendapatkan Surat Kuasa dari Kepala Sekolah (Teti Eriani) Red, guna menanggapi komplain dari Guru Honorer dimana ada Hak mereka yang belum disampaikan oleh Kepala Sekolah" Ujar Ferdiansyah, SH.



Lebih lanjut, Ferdiansyah, Sh mengakui sudah mencoba melakukan Musyawarah dengan Staf Honorer yang bertugas di SLB Negeri Kota Lubuklinggau ini, namun mereka hanya berbicara tanpa bisa menunjukan bukti .


"Kita sudah coba melakukan Musyawarah dengan Staf Honorer, namun mereka hanya berbicara tidak punya bukti dan apa yang mereka sampaikan ternyata tidak ada , tidak benar . Jadi, disini saya klarifikasi Informasi yang sudah beredar itu tidak benar", tegas Ferdiansyah saat di wawancarai oleh Media Warung Informasi.



Saat ditanyai mengenai kejelasan alur dana yang saat ini menjadi Polemik di SLB Negeri Kota Lubuklinggau tersebut, Penasihat Hukum dari Teti Eriani , mengakui bahwa semua sudah sesuai prosedur yang sebenarnya .



"Untuk tenaga Honorer ini (Gaji) , pihak sekolah sendiri mewakili negara selaku PNS, mengajukan yang namanya RKAS (Rencana Kerja Anggaran Sekolah), memang nilai awalnya bisa lebih besar saat pengajuan dari apa yang diterima (terealisasi), dimana menurut staf honorer yang diusulkan ibu Teti angka yang 42juta Rupiah, namun senyatanya yang di ACC oleh negara hanya ini , bukan 42juta Rupiah melainkan 23juta 400ribu rupiah" tukas Ferdiansyah sambil menunjukan beberapa lembaran prinan yang diklaim sebagai bukti.

Dok : Warunginformasi / PH - Teti Eriani menunjukan Bukti Realisasi pengajuan RKAS



"Data yang kami miliki adalah resmi dari Website Diknas Provinsi Sumsel, dan silahkan boleh untuk dicek kebenarannya. Sekali lagi saya tegasnya informasi yang beredar adalah salah, dan saat ini Teti sendiri menjadi Korban, dimana mengalami trauma psikis, sekeluarga merasa malu kepada tetangga dan lainnya .




Mengenai langkah yang akan diambil oleh Penasihat Hukum mengenai polemik ini, Ferdiasnyah mengatakan akan mengambil upaya hukum , dalam waktu secepatnya.


"Kami akan mengambil Upaya Hukum dalam waktu secepatnya, dugaan fitnah dan penvlcemaran nama baik melalui media sosial dan kami sudah mengantongi nama-namanya" .


Dok : Warunginformasi / Awang Dermawan


Disisi yang berbeda, Awang Dermawan (tenaga Staf Honorer) Red, selaku perwakilan dari guru Honorer SLB Negeri Kota Lubuklinggau, menyampaikan bahwa sebelumnya sudah pernah nenanyakan mengenai informasi Dana alur yang sebesar 24 juta Rupiah .



"Saya sempat berbicara secara langsung dengan kepala sekolah, mempertanyakan alur dana yang sebesar 24 juta Rupiah, namun sayangnya jawaban dari kepsek sungguh berbeda dari apa yang ditanyakan, lalu bagaimana jalan terbaiknya, dan dijawab oleh kepala sekolah sebenar nya dari dana 42 juta itu saya punya kebijakan, dimana saya bagi kebendahara sebesar 500 ribu, waka 450ribu, operator tidak disebutkan nilainya, dan untuk keperluan perjalanan dinas" ujar Awang menjelaskan perbincangannya dengan Kepala Sekolah.



Lebih lanjut, Awang Dermawan juga mempertanyakan dimana Hak (uang gaji) kenapa harus dibijak-bijakan , dimana sebelumnya bisa mencapai 900ribu rupiah dari anggaran Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) .


"Itu uang kami, kenapa harus di Bijak-bijakan, Kami berharap bisa mendapatkan kejelasan yang sebenarnya dan bisa mendapatkan Gaji seperti sebelumnya dimana sesuai dengan apa yang sudah dilaporkan oleh kepala sekolah sendiri didalam pos alur yang pertama " ungkap Awang Dermawan .



(Iqbal/wib)

Lebih baru Lebih lama