Musi Rawas - Warunginformasi.co.id 


Kepala Perpustakaan SMA Negeri Jayaloka, Irhana, mengaku tidak mengetahui adanya alokasi anggaran fantastis sebesar Rp282.606.550 (25,7% dari total Dana BOS) yang diperuntukkan bagi program Pengembangan Perpustakaan tahun anggaran 2024.


Irhana, yang sudah mengemban amanah sebagai Kepala Perpustakaan selama 10 tahun, menyampaikan pengakuan mengejutkan tersebut saat diwawancarai di ruang kerjanya pada Selasa (28/10).


"Saya sudah 10 tahun sebagai kepala perpus, tidak tahu soal anggaran itu. Setiap tahun, kami hanya fokus pada pembelanjaan buku paket," ujarnya, mengindikasikan bahwa dirinya tidak dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan dana tersebut.


Lebih lanjut, Irhana mengungkapkan bahwa program Pengembangan Perpustakaan di sekolah tersebut belum menyentuh fasilitas modern, seperti Perpustakaan Digital.


"Belum ada perpustakaan digital dikarenakan kondisi sekolah belum memadai untuk koneksi internet, sinyal saja susah," jelasnya, menyoroti kendala infrastruktur utama di wilayah tersebut.


Kondisi ini diperparah dengan rasio buku dan siswa yang belum ideal. Irhana memaparkan, "Untuk penggunaan buku paket, satu buku digunakan oleh dua orang siswa maksimal (karena sebangku dua orang). Untuk tahun 2024, buku hanya dialokasikan untuk kelas XI saja."


Pengakuan Irhana ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai transparansi dan akuntabilitas penggunaan Dana BOS, terutama pada alokasi pengembangan perpustakaan yang mencapai seperempat dari total dana sekolah, tanpa sepengetahuan Kepala Perpustakaan. (Iqbal/TIM).

Lebih baru Lebih lama