![]() |
*Ketua Marcab LMP Tanggamus. |
Tanggamus, warunginformasi.co.id — Neki Irawan, Ketua Markas Cabang (Marcab) Laskar Merah Putih (LMP) Kabupaten Tanggamus, menyayangkan pemeriksaan terhadap Anhar (47), warga Dusun Cilancar, Pekon Rantau Tijang, Kecamatan Pugung. Padahal, Anhar seharusnya menjadi korban karena kerap mendapat ancaman dari tetangganya yang diduga mengalami gangguan jiwa, bernama Hepi.
Anhar mengungkapkan kepada awak media bahwa sejak tahun 2024 dirinya sangat resah akibat perilaku Hepi. "Sejak tahun lalu saya dan keluarga selalu diancam setiap kali keluar rumah. Anak dan istri saya pun dimarahi, bahkan diajak duel. Di tembok rumahnya juga pernah ditulis nama istri saya dengan tuduhan PKI. Karena takut terjadi sesuatu, saya akhirnya memasang pagar di samping rumah saya. Tahun lalu saya juga sudah pernah melaporkan kejadian ini ke Polsek Pugung," ujar Anhar.
Warga Dusun Cilancar lainnya juga mengaku resah. Mereka enggan berjalan kaki melewati rumah Hepi karena hampir semua warga pernah diancam, dipukuli, bahkan ada yang menjadi korban pembacokan dan didatangi ke rumahnya dengan membawa senjata tajam untuk ditantang duel.
Puncaknya terjadi pada Selasa malam, 4 Juni 2025. Saat keluarga besar Anhar sedang menggelar yasinan karena ibunya sedang kritis (dan kini telah meninggal dunia), Hepi datang mengamuk, menantang tamu-tamu, dan mencari Anhar sambil berteriak, “Cegat saya! Saya belah kepalanya!” Diduga karena banyak tamu tersinggung, kaca rumah Hepi dilempari hingga pecah. Namun hingga saat ini, Anhar mengaku tidak tahu siapa yang melempar kaca tersebut.
Neki Irawan, Ketua Marcab LMP Tanggamus sekaligus pengurus DPC Komite Wartawan Indonesia (KWI) Kabupaten Pringsewu, sangat menyayangkan sikap Polsek Pugung yang justru menerima laporan dari keluarga Hepi. Padahal, menurutnya, keluarga Hepi lah yang seharusnya diperiksa karena membiarkan orang dengan gangguan jiwa berkeliaran dan meresahkan warga.
“Coba kita pikirkan, berapa banyak warga Dusun Cilancar yang sudah menjadi korban — ada yang dibacok, dipukuli, bahkan ditantang dengan senjata tajam. Tapi laporan keluarga Hepi hanya soal kaca rumah pecah. Saya, Neki Irawan, mewakili warga Dusun Cilancar, meminta dengan sangat kepada Bapak Kapolres dan Bapak Bupati Tanggamus untuk memperhatikan keluhan warga. Mohon Dinas Sosial Tanggamus segera turun tangan dan menjemput Hepi untuk dirawat, agar warga Dusun Cilancar bisa merasakan kenyamanan dan ketenangan,” tutupnya.
(Wanda)