‎

*Sahlin, Petani Gigih dari Taba Jemekeh yang Tetap Setia Menjaga Sawah di Tengah Tantangan


‎Lubuklinggau – Warunginformasi.co.id


Di bawah hangatnya sinar matahari dan rindangnya pepohonan, Sahlin duduk di pinggir sawah yang telah menemaninya puluhan tahun. Lelaki paruh baya ini bukan hanya seorang petani biasa, tetapi simbol ketekunan dan harapan bagi warga Taba Jemekeh, Lubuklinggau.

‎Sawah Pak Sahlin, begitu warga menyebutnya, menjadi saksi bisu kegigihan seorang petani yang tak pernah lelah merawat lahan. Di tengah gempuran modernisasi, perubahan cuaca ekstrem, dan naik-turunnya harga gabah, Sahlin tetap setia dengan cangkul dan semangatnya.

‎“Bertani itu bukan hanya soal menanam padi. Ini tentang mempertahankan tradisi, menjaga keluarga, dan memastikan dapur tetap ngebul,” kata Sahlin, dengan mata yang memancarkan keyakinan. Selasa, (1/7) 

‎Keringat yang menetes dari keningnya tak pernah menyurutkan tekad untuk menanam padi terbaik bagi keluarganya dan masyarakat sekitar. Baginya, sawah bukan sekadar lahan, melainkan warisan yang harus dijaga agar generasi mendatang masih bisa merasakan nikmatnya beras dari bumi Lubuklinggau.

‎Ketika banyak petani mulai menyerah pada kerasnya tantangan, Sahlin justru meneguhkan diri untuk bertahan. Ia sadar, keberadaan petani seperti dirinya sangat penting dalam menjaga ketahanan pangan daerah.

‎Kegigihan Sahlin akhirnya mendapat apresiasi. Pemerintah Kota Lubuklinggau melalui Dinas Pertanian memilih Sawah Pak Sahlin sebagai lokasi acara Panen Bersama, Selasa (1/7), yang dihadiri langsung Wali Kota H. Rachmat Hidayat.

‎Kehadiran wali kota di sawah ini menjadi bentuk penghargaan nyata atas peran petani kecil dalam mendukung swasembada pangan.

‎> “Saya hanya ingin anak-cucu saya nanti bisa bangga bahwa kakeknya pernah menanam padi di tanah ini, dan bisa makan dari hasil sawah sendiri,” ujar Sahlin dengan suara bergetar, menahan haru.

‎Cerita Sahlin menjadi pengingat bagi kita semua: bahwa di balik setiap butir nasi yang kita santap, ada kerja keras dan doa petani yang tak pernah lelah merawat tanah. Dan lewat tangan-tangan seperti Sahlin, harapan untuk ketahanan pangan daerah tetap terjaga. (Adv) 

Lebih baru Lebih lama