*Kondisi Rangka Baja Atap Gedung Perpustakaan Muratara


Muratara, Warung Informasi - Salah seorang konsultan proyek inisial S, menilai proses pengerjaan pembangunan gedung fasilitas layanan perpustakaan (Perpus) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan, terasa aneh.


Pasalnya, dirinya mengatakan bahwa, baru kali ini melihat pengerjaan pembangunan gedung yang menelan anggaran milyaran rupiah tapi terkesan dikerjakan tidak memperhatikan kualitas bangunan.


Dijelaskan, sepengetahuan dan ilmu yang saya ketahui mengenai pembangunan gedung terutama pada bagian atas atau atap bangunan dimana dalam proses pemasangan kuda-kuda pada rangka baja semestinya tidak boleh ditanam di dalam tembok.


"Harusnya di atas ring balok tidak boleh di tanam karena bisa menyebabkan karat dan rapuh sehingga baja tidak bertahan lama", terang S, saat di bincangi di kediamannya, Kamis (6/4/2023)


Sambungnya, tidak hanya itu, dalam pemasangan rangka kuda-kuda juga seharusnya ditambah rangka kanal tarik dimana fungsinya sebagai penopang kuda-kuda agar tidak mudah goyang dan runtuh dan tarik-menarik antar besi baja ringan yang di pasang.


Dikatakan, kemudian untuk pembuatan ring balok atas, seharusnya lebih baik menggunakan besi, agar ada pengikat antara rangka baja dengan ring balok dan kekuatannya jelas lebih kuat di bandingkan tidak menggunakan besi.


Sementara itu, sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari pembangunan gedung perpus tersebut, Rendi, mengatakan bahwa dirinya tidak boleh memberikan statement karena dilarang oleh pimpinan dan stakeholder yang ada di lingkungan Pemkab Muratara.


"Mohon maaf ya, saya ada intruksi dari pimpinan, saya tidak boleh lagi memberikan statement-statement yang terlalu jauh, langsung saja tanya dengan pak Kadis (Kepala Dinas)", pungkas Rendi. (Iqbal)

Lebih baru Lebih lama